Sejak zaman penjajahan
hingga akhirnya bangsa indonesia merdeka telah menunjukkan betapa kuatnya
persatuan rakyat Indonesia, inisiatif untuk merdeka dan bersatu bersama lalu
rasa sosial kekeluargaan yang besar menjadi kunci penting perjuangan rakyat
Indonesia saat itu. Bahkan hingga pasca proklamasi, rakyat masih bisa bersatu
ambil andil dalam berbagai hal, seperti ekonomi, sosial dan dalam upaya
menstabilkan bidang ekonomi, politik, keamanan Negara Indonesia yang baru.
Hingga pada akhir orde baru.
Saat ini, kita dapat
melihat begitu rumitnya hubungan sosial, budaya dan berbagai macam hal lainnya
antar masyarakat saat ini. Masyarakat saat ini telah dibungkam oleh
perkembangan kemajuan teknologi dan kenyamanan hidup, sehingga masyarakat
sekarang terkesan "autis", terutama masyarakat perkotaan. Kondisi
masyarakat sekarang begitu membuat miris, kepedulian kepada sesamanya dan rasa
tenggang seakan sirna, keegoisan hidup telah menggerogoti hati masyarakat saat
ini. Berbeda jauh dibandingkan dengan kekompakan masyarakat pada era dulu, yang
selalu berjuang untuk merdeka, untuk hidup kedepan yang lebih baik secara
bersam-sama.
Kurangnya kesadaran dan
pengetahuan masyarakat akan perannya saat ini menjadi kendala yang menghambat
perkembangan masyarakat untuk bersama membangun masyarakat yang lebih baik.
Saat ini masyarakat berkesan nrimo
atau menerima apa saja yang sudah menjadi alur walaupun hal itu akan
mempersulit masyarakat itu sendiri. Kebanyakan masyarakat saat ini hanya diam
dan berkomentar di rumah sendiri tanpa berani menyuarakan apa yang ingin mereka
suarakan karena ketakutan dan ketidaktahuan masyarakat, sikap malas dan
kebiasaan hidup manja, hanya saja menurut saya hal itu berasal dari ketidak
tahuan cara dan ketidak mampuan masyarakat dalam menyuarakan aspirasinya, hal
ini berpusat pada pasrahnya masyarakat karena ketidakpercayaan masyarakat
terhadap pemerintah saat ini. Bahkan hingga saat ini belum ada gejolak nyata
dari masyarakat dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan di negara ini
kecuali mahasiswa dan kaum buruh serta organisasi masyarakat lain, itupun hanya
sebagian kecil dari jumlah masyarakat yang ada saat ini.
Hal tersebut jelas-jelas
berlawanan dengan dasar negara ini yang menyatakan bahwa rakyatlah yang
memegang kuasa tertinggi di negara ini. Keterbatasan pengetahuan dan
ketidakpedulian masyarakat yang membuat negara ini semakin tidak stabil dan
seakan timpang kepada kaum yang bisa dikatakan kaya. Ketidak stabilan inilah
yang menyebabkan berbagai macam konflik yang ada di tengah masyarakat, baik
atas nama organisasi sosial bahkan agama. Mayarakat kembali menjadi tumbal
masyarakat lainnya karena ketimpangan ini. Ketidak mampuan pemerintah juga
mengambil andil terjadinya hal ini, hingga sekarang negara ini berada di ambang
kehancuran.
Lalu, saat ini yang
paling penting adalah peran kaum inteleklah yang harus berusaha mengubah pola
pikir masyarakat yang seperti ini, bukan bermain tebak-tebakan, dalam artian
mengira-ngira apa yang diingankan masyarakat tanpa mencari tau terlebih dahulu
apa yang diinginkan masyarakat dan di perlukan masyarakat. Pemberdayaan
masyarakat sepertinya sangat di perlukan dalam kondisi masyarakat kekinian,
agar pencerdasan masyarakat guna menstabilkan negara ini dapat terlaksana,
peran penting dari berbagai pihak terutama kaum intelek menjadi suatu anugrah
yang sangat di perlukan saat ini, ketika masyarakat berubah menjadi masyarakat
yang cerdas maka tak akan ada lagi konflik. Sebagai contoh pemberdayaan
masyarakat dalam bidang pertanian tradisional namun menggunakan cara yang
modern guna meningkatkan ekonomi masyarakat dapat mengurangi tindakan
radikalisme yang ada saat ini akibat ketidak puasan masyarakat.
Maka marilah kita
terkhusus mahasiswa mulai mencoba berbenah diri di tengah kegalauan masyarakat
dan negara ini, mencari solusi bersama bukan menambah polusi, dan bukan lagi
agama atau hal lain yang menjadi tumbal.
Salam.
No comments:
Post a Comment
Mari saling Melengkapi
Berkomentarlah dengan Menunjukkan Budaya Sopan dan Kritik yang Membangun.
Salam Budaya Merdeka ...!